Friday, May 20, 2011

Jiplak, Kopi, Tiruan


Ketika melihat trailer film ini lewat sebuah blog film, saya langsung tertarik untuk menonton film ini. Tak hanya karena Juliette Binoche, salah satu aktris Perancis yang saya sukai namun juga plot yang disuguhkan. Dua orang asing, seorang pria dan seorang wanita, di Italia, bepergian dengan mobil ke kota khas mediterania. Saya pikir ini Certified Copy adalah film romantis macam Under the Tuscan Sun. Namun, film ini memberi sudut pandang baru tentang sebuah cinta antara pria dan wanita.

James Miller adalah seorang penulis buku berjudul Copie Conforme atau Certified Copy. Ia percaya bahwa tiruan pun memiliki nilai. Ia juga mempertanyakan apakah apa yang kita anggap orisinil adalah benar-benar orisinil. Sebut saja Monalisa atau lukisan wanita lainnya. Bukankah yang disebut orisinil adalah wanita yang asli, bukan tiruan akan wajahnya? Dalam sebuah pidato dan sesi tanda tangan, muncullah seorang wanita, yang di perankan oleh Juliette Binoche. Wanita tak bernama ini terlihat sangat menyukai James dan bahkan membeli banyak buku. Dia mengundang James untuk datang ke rumahnya untuk meminta tanda tangannya namun James mengajak dia pergi. Wanita ini membawa James ke sebuah kota kecil di luar Tuscany.

Wanita ini membawa James melihat museum-museum lukisan dan berdiskusi tentang filsafat hidup dan seni. Di sebuah kedai kopi cerita ini berubah. Wanita ini berbicara dengan James seakan mereka sudah menikah selama lima belas tahun. Percakapan mereka pun berubah menjadi argumen rumah tangga mereka.

Film ini menyuguhkan banyak hal bagi penonton pikirkan. Perbincangan mereka di perjalanan menuju kota kecil membuat saya langsung berpikir tentang eksistensialisme. Si wanita terkesan terbebani oleh hidup sementara membuat perbandingan dengan saudaranya Marie dengan hidup yang simpel, tanpa perjuangan dan hanya orang idiot yang bekerja keras dalam hidup. Ini menumbuhkan pertanyaan apa yang penting dalam hidup. James juga berbicara tentang nilai sebuah objek tergantung persepsi seseorang. Nilai memang subjektif: sesuatu yang bernilai bagi seseorang mungkin tidak bernilai bagi orang lain.

Topik lain yang juga diangkat adalah hubungan antara suami dan istri. Di kedai kopi, si wanita sempat berbincang dengan seorang pelayan tua sementara James keluar untuk mengangkat telepon. Si wanita merasa pernikahan tidak beda dengan hidup sendiri. Suaminya pergi bekerja dan meninggalkannya. Dia rindu akan sebuah keseimbangan antara pekerjaan dan keluarga. Namun, si pelayan tua menjawab bahwa adalah bodoh untuk mencari kondisi ideal. Saya pikir ini benar. Menjadi ideal hanya sebuah goal untuk memperbaiki diri. Kesempurnaan tidak akan terjadi. Lagipula ideal bagi seseorang mungkin berbeda dengan orang lain. Di sepanjang argumen James dan si wanita terlihat bahwa mereka memiliki opini masing-masing yang tidak sejalan, yang memang semestinya tidak harus sejalan namun dijembatani dengan pengertian.

Sutradara banyak bermain dengan fore and ground. Percakapan James dan si wanita kerap dilatar belakangi oleh aktivitas penduduk lain. Saya pikir ini membuat cerita ini terkesan natural dan apa adanya. Namun, kadang ini menjadi masalah ketika terlalu banyak informasi yang disampaikan dalam sebuah adegan. Penonton harus pintar-pintar untuk memperhatikan bagian dari adegan mana dan apa artinya. Selain itu, banyak adegan yang direkam untuk merepresentasikan sudut pandang para tokoh. Penonton akan diajak melihat jalan-jalan Italia seperti layaknya seseorang yang sedang naik mobil.

Namun, dari semua aspek film ini, yang membuat penonton benar-benar berputar otak adalah hubungan kedua tokoh itu sendiri. Di awal cerita penonton diyakinkan jelas bahwa James dan si wanita tidak saling kenal. Padahal di bagian akhir cerita, mereka berargumen layaknya pasangan suami istri. Tebakan pertama saya adalah mereka memang pasangan suami istri namun tinggal di tempat yang berbeda. Wanita ini diceritakan memiliki seorang anak dan sudah lima tahun tinggal di Italia. James tidak bisa berbahasa Italia namun fasih berbahasa Perancis dan jika dinilai dari aksen bahasa Inggrisnya, dia pasti asal. Kedatangan James ke Tuscany untuk keperluan promosi bukunya yang terkesan kurang laku di Inggris bertepatan dengan ulang tahun pernikahannya yang kelima belas dengan wanita ini. Prilaku mereka yang seperti dua orang asing yang tidak pernah bertemu hanya merupakan cara mereka untuk membangun kembali pernikahan mereka yang diujung tanduk. Mungkin ini adalah certified copy dari kehidupan mereka, tiruan yang lebih baik dan bahagia dibandingkan pernikahan mereka yang tidak memuaskan kedua belah pihak.

Apapun hubungan asli mereka, film ini seperti tidak mau memberikan konklusi yang pasti. Mungkin ini tujuan pada pembuat film. Penonton dibiarkan memikirkan hubungan James dan si wanita yang mereka inginkan. Bukankan seni adalah persepsi subjektif tiap-tiap orang?

Certified Copy
Juliette Binoche
William Shimel
Dir: Abbas Kiarostami

1 comment:

  1. hana!!!
    where've you been???

    I miss your update :)
    read ur review laterm after I get home! :)

    ReplyDelete